Senin, 24 Oktober 2011

Manusia dan Potensinya

Tugas Ilmu Sosial Dasar
Nama: Miftahul Hasanah
Kelas: 1IA08
NPM: 54411472



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Tanpa kita sadari, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya.

1.2 Perumusan Masalah
            1. Apa pengertian potensi diri?
            2. Apa saja macam-macam potensi manusia?
            3. Bagaimana cara mengembangkan potensi diri?

1.3 Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami seberapa pentingnya potensi diri yang kita miliki, mengetahui macam-macam potensi manusia dan mengerti cara untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Selain memahami dan mengetahui isi dari makalah ini, penulis berharap para pembaca dapat melakukan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II
ISI

2.1 Pengertian Potensi Diri
Potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik ( Habsari 2004:2 ), sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki.
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan berkembang  baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:

a.         Diri fisik           : meliputi tubuh dan anggotanya besrta prosesnya.
b.         Proses diri      : merupakanalur atau arus pikiran,emosi dan tingkah laku yang konstan.
c.         Diri sosial       :adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
d.         Konsep diri    : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.( Habsari 2004 : 2).

2.2 Macam-macam Potensi Manusia

            Secara garis besar potensi (fitrah) terdiri dari empat potensi utama yaitu:

1.    Potensi naluriah (hidayat al-gharizziyat)
Potensi naluriah ini merupakan sebuah dorongan yang sifatnya primer berfungsi untuk memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia. Diantara dorongan tersebut adalah berupa instink untuk memelihara diri seperti makan, minum, penyesuaian tubuh terhadap lingkungan dan sebagainya. Dorongan ini berguna bagi manusia agar eksistensinya terjaga supaya tetap hidup. Kemudian dorongan yang kedua, yaitu dorongan untuk mempertahankan diri. Bentuk dorongan ini dapat berupa nafsu marah, bertahan atau menghindar dari gangguan yang mengancam dirinya baik oleh sesama makhluk maupun oleh lingkungan alam. Dorongan mempertahankan diri berfungsi untuk memelihara manusia dari ancaman dari luar dirinya. Realisasi berupa karya busana, senjata, tempat tinggal dan sebagainya. Adapun dorongan yang ketiga, berupa dorongan untuk mengembangkan jenis. Dorongan ini berupa naluri seksual. Manusia padatahap pencapaian kematangan fisik (dewasa) menjadi tertarik terhadap lawan jenisnya. Dengan adanya dorongan ini manusia dapat mengembangkan jenisnya dari satu generasi ke generasi sebagai pelanjut kehidupan (Al-Attas:1986). Ketiga macam dorongan tersebut melekat pada diri manusia secara fitrah. Diperoleh tanpa harus melalui proses belajar. Karena itu dorongan ini disebut sebagai dorongan naluriah atau dorongan instinktif. Dorongan yang siap pakai, sesuai dengan kebutuhan dan kematangan perkembangannya.

2.       Potensi inderawi (hidayat al-hissiyat)
Potensi inderawi erat kaitannya dengan peluang ,manusia untuk mengenal sesuatu di luar dirinya. Melalui alat indera yang dimilikinya,manusia dapat mengenal suara, cahaya, warna, rasa, bau dan aroma maupun bentuk sesuatu (Al-Jamaly:1981). Jadi indera berfungsi sebagaimedia yang menghubungkan manusia dengan dunia di luar dirinya. Potensi inderawi yang umum dikenal terdiri atas indera penglihat, pencium, peraba, pendengar dan perasa. Namun di luar itu masih ada sejumlah alat indera dalam tubuh manusia yang difungsikan melalui pemanfaatan alat indera yang sudah siap pakai seperti mata, telinga, hidung, lidah, kulit, otak maupun fungsi syaraf.

3.       Potensi akal (hidayat al-Aqliyyat)
Berbeda dengan dua potensi di atas, potensi akal ini hanya dimiliki oleh manusia. Adanya potensi ini menyebabkan manusia dapat meningkatkan dirinya melebihi makhluk-makhluk lain ciptaan Allah. Potensi akal memberi kemampuan kepada manusia untuk memahami simbol-simbol, hal-hal yang abstrak, menganalisa, membandingkan maupun membuat kesimpulan dan akhirnya memilih maupun memisahkan antara yang benar dari yang salah (Anharuddin:1987). Kemampuan akal mendorong manusia berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan kebudayaan serta peradaban. Manusia dengan kemampuan akalnya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengubah serta merekayasa lingkungannya menuju situasi kehidupan yang lebih baik, aman dan nyaman.

4.       Potensi keagamaan (hidayat al-Diniyyat)
Pada diri manusia sudah ada potensi keagamaan, yaitu dorongan untuk mengabdi kepada sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuasaan yang lebih tinggi. Dorongan untuk mengabdi ini terangkum dari berbagai macam unsur emosi seperti perasaan kagum, perasaan ingin dilindungi, perasaan tidak berdaya, perasaan takut, perasaan bersalah dan lain sebagainya. Gejala-gejala emosional ini mendorong manusia untuk memuja sesuatu yang dinilainya dapat menetralisir perasaan-perasaan tersebut (Langguung:1989).

2.3 Pengembangan Potensi Diri
Menurut Andri Wongso, seorang motivator training, setidaknya ada empat tahap yang harus dikembangan untuk menggali atau melejitkan potensi diri; pertama mengenal diri, kedua memposisikan diri, ketiga mendobrak diri dan keempat mengaktualisasikan diri.

1. Mengenal diri dan konsep diri
a. konsep hidup manusia
Mengenal diri merupakan bagian tersulit dari semua proses pencarian pengetahuan manusia. Kita bisa menelusuri melalui konsep hidup manusia. Konsep hidup manusia adalah pemahaman yang menjelaskan konsep ruang, waktu dan fungsi manusia dalam kehidupan.

b. Karakteristik dasar manusia
Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk menjadi, sehingga sangat pantas seorang filosof, pemikir Islam Iran—Ali Syariati berpendapat bahwa manusia, mempunyai tiga karakteristik dasar yang berbeda dengan makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
• Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun manusia untuk memilih dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak ada di alam semesta.
• Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang bebas untuk memilih bagi dirinya sendiri.
• Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu pembuat alat, tapi ia pencipta dan pembuat barang-barang yang belum ada di alam.
c. Konsep diri
Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas identitas manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what). Sebagai makhluk manusia mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu inilah manusia mempunyai fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia berfungsi sebagai duta.
Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak dan perangkat keras sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi. Sekaligus dengan memahami potensi manusia secara menyeluruh inilah kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality (kepribadian) manusia.
2. Pengenalan diri/ memposisikan diri
Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam dunia. Merupakan awal perjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia terdapat tifa fase hidup manusia, masa lalu, masa kini dan masa depan. Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan kemanakah saya, merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia, sehingga akan melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur.

3. Mendobrak diri
Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur keyakinan ini seringkali terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita dalam konteks perubahan diri. Kang Jalal (sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat) menyebutkan dua miots. Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma. Pandangan yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil, statis dan tidak erubah-ubah. Kalu terjadi perubahan maka itu adalah penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai kepercayaanbahwa prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisi emosional.
Kedua mitos ini akan menimbulakn statis diri, menjadikan diri tidak berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu mendobrak kedua mitos itu dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia adalah makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri.
Mendobrak diri ini merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas yang serba paradoks, di satu sisi berkembang globalisasi ilmu, pada sisi lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn sama dan akan merembes pada pembacaan realitas pribadi kita. 
Unsur keyakinan merupakan motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia dalam menjalankan visi misi hidupnya.

4. Mengaktualisasikan diri
Aktualisasi diri merupakan proses realisasi diri setelah kita mampu melakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif dan efisien. Sebab ini berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita untuk menjalin koneksi atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, keterampilan dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran yang kita inginkan. Disinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak keberhasilan kita.

 Tujuh kebiasaan untuk menjadi manusia yang berubah:
• Jadilah pro aktif-prinsip hidup pribadi
• Mulai dengan akhir dalam pikiran-prinsip kepemimpinan pribadi
• Dahulukan yang harus didahulukan-prinsip manajemen pribadi
• Berfikir menang-menang-prinsip kepemimpinan antar pribadi
• Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti-prinsip komunikasi empatik
• Mewujudkan sinegi-prinspi kerjasama kreatif
• Asahlah gergaji-prinsip pembaruan diri yang seimbang.

BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Dari materi yang sudah dijelaskan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa potensi diri terbagi menjadi 4 macam yaitu, potensi naluriah, indrawi, akal dan keagamaan. Serta ada 4 tahap untuk menggali potensi diri yaitu, mengenali diri, memposisikan diri, mendobrak diri dan mengaktualisasikan diri.
Pada dasarnya semua manusia memiliki potensinya masing-masing yang telah diberikan oleh Tuhan, itu semua kembali kepada diri masing-masing yang mengelolanya. Apapun adanya diri kita sekarang, selama kita masih mempunyai impian yang kuat, semangat membara, dan kebiasaan bertindak serta ketekunan, kita pasti akan memperoleh apa yang kita inginkan.

Daftar Pustaka
excemart.wordpress.com
www.scribd.com
nahakunaon.blogspot.com
www.dempelonline.com