Sabtu, 31 Maret 2012

Manusia dan Kesusastraan

Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Miftahul Hasanah
NPM : 54411472
Kelas : 1IA08


          Kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan atau curahan hati seseorang dan memiliki nilai juga makna yang terkandung didalamnya, makna yang terkandung didalam sebuah karya sastra dapat berupa makna kesenangan, kesedihan, kesengsaraan, kehebatan, bahkan cinta. Karya sastra tersebut dapat di tulis dalam bentuk puisi, prosa, sajak, syair, pantun dan masih banyak lagi. Manusia dan kesusastraan memang sangatlah berhubungan, setiap manusia pasti erat hubungannya dengan kesustraan, baik yang mereka sadari ataupun ada unsur ketidaksengajaan yang tidak mereka sadari. Mulai dari sekolah dasar, secara formal kita sudah muali dikenali oleh karya-karya sastra, contohnya adalah puisi. Mulai dari unsur intrinsiknya, unsur ekstrinsik, makna yang terkandung, alur, dan tema, semua mulai diajarkan di bangku sekolah dasar. Untuk membuat puisi atau karya sastra lainnya, sesungguhnya tidaklah sulit. Kita hanya harus fokus, konsentrasi dan curahkan semua perasaan dan ekspresi-ekspresi dalam hati kita ke sebuah tulisan. kreatifitas dari penyair akan sangat menentukan keindahan dari sebuah puisi atau karya sastra lainnya, penyair dapat memasukan majas, kata-kata berkonotasi, kata-kata indah, atau bahkan kata-kata ambigu (memiliki  lebih dari satu makna). Itu semua tergantung pada penyair yang membuat karya sastra tersebut. Sebuah karya sastra sesungguhnya memiliki sebuah makna atau arti yang akan disampaikan oleh penyair kepada para pembacanya. puisi atau karya sastra lainnya dapat berisikan keterkaitan antara manusia dan manusia, manusia dan Tuhan, manusia dan lingkungan, dan lainnya. Jadi ada baiknya, dari pada rasa kita memendam di dalam hati saja, lebih baik kita salurkan kedalam sebuah karya satra seperti halnya puisi, karena akan lebih indah.

Manusia dan Kebudayaan

Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Miftahul Hasanah
NPM : 54411472
Kelas : 1IA08

          Manusia dapat diartikan berbeda-beda. Jika ditinjau dari segi biologis, manusia dapat diartikan sebagai makhluk mamalia yang tergolong dalam kelompok primata dan dilengkapi otak untuk berpikir. Sedangkan dalam segi agama, manusia adalah makhluk Allah yang diberi potensi akal, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, dikatakan bahwa kata 'Manusia' sama dengan kata-kata nas, basyar, insan, mar'u, ins dan lainnya. Apabila dilihat dari pendapat para tokoh, 'Manusia' juga dapat diartikan berbeda-beda juga. beberapa pendapat dari tokoh: Menurut Sokrates, manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan  lebar, sedangkan menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, manusia adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang mampunyai 3 dimensi (badan, akal, dan ruh). Terlepas dari pandangan-pandangan diatas, sesunggunya manusia adalah makhluk yang kompleks dan merupakan paduan dari makhluk material dan makhluk spiritual.
          Sedangkan budaya atau kebudayaan  berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sesungguhnya budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pada dasarnya Manusia dan Kebudayaan adalah dua kata yang saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Secara sederhana, manusialah yang menciptakan suatu kebudayaan itu sendiri. Dan kebudayaan adalah suatu objek yang dilakukan oleh manusia. Sesungguhnya manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.