Rabu, 02 April 2014

Profesi Dalam Dunia Game

Nama   : Miftahul Hasanah
NPM     : 5441147
Kelas    : 3IA12

Banyak orang mengira kalau proses pembuatan game hanya melibatkan programmer dan artist saja. Artist bertugas menggambar dan membuat musik yang nantinya akan menjadi bahan dasar programmer dalam membuat game.Penggambaran seperti itu pada dasarnya merupakan generalisasi peran dalam proses pengembangan game. Banyak sekali peran dalam pengembangan game dari proses perencanaan, sampai proses peluncuran game dan maintenance. Dan peran-peran itu tidak selalu berkaitan dengan bidang ilmu desain dan pemrograman saja.
Dalam artikel ini akan disebutkan beberapa peran dalam proses pengembangan game menurut artikel pada Gamecareerguide. Yang perlu diperhatikan, peran-peran yang disebutkan belum mencakup semua peran dalam pengembanan game karena jumlah peran itu banyak sekali.
1. Animator
Jika sesuatu bergerak dalam game, maka “sesuatu” itu harus dianimasikan. Animator bertugas “menggerakkan” benda-benda yang perlu bergerak dalam game. Mereka juga bertanggungjawab pada cut-scene, lip-sync, sprite karakter dan efek-efek visual dalam game.
2. Visual Artist
Jika animator berperan dalam membuat sesuatu yang bergerak, maka visual artist berperan dalam membuat benda-benda yang diam. Dari konsep karakter, tampilan “dunia” dalam game, sampai tampilan antar muka dalam game. Biasanya mereka juga membuat konsep gambar pada pre-produksi ketika membuat proposal untuk dikirim ke penerbit game (atau disebut dengan proses “Pitch”).
3. Audio Composer
Seperti namanya, composer bertugas memberi suara pada game. Suara ini dibagi menjadi dua, yaitu BGM (background music) dan SFX (sound efek). BGM merupakan musik latar pada game dan SFX merupakan suara-suara seperti suara menekan tombol, suara ketika melakukan aksi, dll.
4. Game Designer
Game designer terlibat dalam berbagai macam aspek dalam pengembangan game. Tugasnya antara lain mendesain cerita dalam game, bagaimana pemain mengkontrol karakter dalam game, nama level, judul game, aturan main dalam game, mendesain level, dan lain-lain.
5. Staf Produksi
Staf produksi merupakan pemimpin proyek dalam pengembangan game. Mereka memastikan bahwa game tidak overbudget dan selesai tepat waktu. Mereka aktif berkomunikasi dengan tiap peran yang lain untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka tidak ada masalah.
6. Programming
Semua yang ada pada game membutuhkan program agar berfungsi sebagaimana mestinya. Inilah makanan programer sehari-hari. Selain membuat program untuk game, pada proyek game dengan skala menengah ke atas kadang programmer membuat tool untuk membantu artist membuat efek-efek pada game.
7. Quality Assurance
QA betanggung jawab terhadap kualitas produk. Selain menguji game, mereka juga membantu menyeimbangkan tingkat kesulitan pada game, memeriksa tutorial dan antarmuka, juga misalnya jika game tersedia dalam bahasa lain.
Selain peran-peran diatas, banyak peran lain yang belum disebut seperti manajer komunitas, PR, marketing, dan lain-lain. Pada rumah produksi game skala kecil, banyak yang merangkap peran-peran diatas, seperti programmer, desain, dan produksi dijadikan satu, atau artist dan animator dijadikan satu. Cara seperti ini memiliki keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri. Keuntunganya adalah tidak ribet, dan membutuhkan lebih sedikit sdm. Kerugianya adalah jumlah pekerjaan yang banyak untuk setiap yang merangkap sering menjadikan hasil produksi game kurang maksimal.

Dalam sebuah proses produksi game, ada yang disebut “crunch”. Crunch ini dilakukan ketika misalnya game mendekati deadline tanggal perilisan dan sentuhan akhir dibutuhkan agar game rilis dengan kualitas terbaik. Saat crunch, staf pengembangan game bekerja lembur, bahkan sampai tidak pulang, untuk mempolish dan memperbaiki bug pada game. Dalam crunch, seringkali pegawai tidak atau diberi sedikit kompensasi atas hasil lemburnya itu. Hal ini banyak yang berpendapat sebagai alasan orang keluar dari industri game. Tapi banyak juga pengembang game yang menikmati proses crunch ini sebagai proses penyempurnaan game buatan mereka.