Nama : Miftahul Hasanah
NPM : 5441147
Kelas : 3IA12
Banyak orang mengira kalau proses pembuatan game hanya
melibatkan programmer dan artist saja. Artist bertugas menggambar dan membuat
musik yang nantinya akan menjadi bahan dasar programmer dalam membuat
game.Penggambaran seperti itu pada dasarnya merupakan generalisasi peran dalam
proses pengembangan game. Banyak sekali peran dalam pengembangan game dari
proses perencanaan, sampai proses peluncuran game dan maintenance. Dan
peran-peran itu tidak selalu berkaitan dengan bidang ilmu desain dan
pemrograman saja.
Dalam artikel ini akan disebutkan beberapa peran dalam proses
pengembangan game menurut artikel pada Gamecareerguide. Yang perlu
diperhatikan, peran-peran yang disebutkan belum mencakup semua peran dalam
pengembanan game karena jumlah peran itu banyak sekali.
1. Animator
Jika sesuatu bergerak dalam game, maka “sesuatu” itu harus
dianimasikan. Animator bertugas “menggerakkan” benda-benda yang perlu bergerak
dalam game. Mereka juga bertanggungjawab pada cut-scene, lip-sync, sprite
karakter dan efek-efek visual dalam game.
2. Visual Artist
Jika animator berperan dalam membuat sesuatu yang bergerak, maka
visual artist berperan dalam membuat benda-benda yang diam. Dari konsep
karakter, tampilan “dunia” dalam game, sampai tampilan antar muka dalam game.
Biasanya mereka juga membuat konsep gambar pada pre-produksi ketika membuat
proposal untuk dikirim ke penerbit game (atau disebut dengan proses “Pitch”).
3. Audio Composer
Seperti namanya, composer bertugas memberi suara pada game.
Suara ini dibagi menjadi dua, yaitu BGM (background music) dan SFX (sound
efek). BGM merupakan musik latar pada game dan SFX merupakan suara-suara
seperti suara menekan tombol, suara ketika melakukan aksi, dll.
4. Game Designer
Game designer terlibat dalam berbagai macam aspek dalam
pengembangan game. Tugasnya antara lain mendesain cerita dalam game, bagaimana
pemain mengkontrol karakter dalam game, nama level, judul game, aturan main
dalam game, mendesain level, dan lain-lain.
5. Staf Produksi
Staf produksi merupakan pemimpin proyek dalam pengembangan game.
Mereka memastikan bahwa game tidak overbudget dan selesai tepat waktu. Mereka
aktif berkomunikasi dengan tiap peran yang lain untuk memastikan bahwa
pekerjaan mereka tidak ada masalah.
6. Programming
Semua yang ada pada game membutuhkan program agar berfungsi
sebagaimana mestinya. Inilah makanan programer sehari-hari. Selain membuat
program untuk game, pada proyek game dengan skala menengah ke atas kadang
programmer membuat tool untuk membantu artist membuat efek-efek pada game.
7. Quality Assurance
QA betanggung jawab terhadap kualitas produk. Selain menguji
game, mereka juga membantu menyeimbangkan tingkat kesulitan pada game,
memeriksa tutorial dan antarmuka, juga misalnya jika game tersedia dalam bahasa
lain.
Selain
peran-peran diatas, banyak peran lain yang belum disebut seperti manajer
komunitas, PR, marketing, dan lain-lain. Pada rumah produksi game skala kecil,
banyak yang merangkap peran-peran diatas, seperti programmer, desain, dan
produksi dijadikan satu, atau artist dan animator dijadikan satu. Cara seperti
ini memiliki keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri. Keuntunganya adalah tidak
ribet, dan membutuhkan lebih sedikit sdm. Kerugianya adalah jumlah pekerjaan
yang banyak untuk setiap yang merangkap sering menjadikan hasil produksi game
kurang maksimal.
Dalam sebuah proses produksi game, ada yang disebut “crunch”.
Crunch ini dilakukan ketika misalnya game mendekati deadline tanggal perilisan
dan sentuhan akhir dibutuhkan agar game rilis dengan kualitas terbaik. Saat
crunch, staf pengembangan game bekerja lembur, bahkan sampai tidak pulang,
untuk mempolish dan memperbaiki bug pada game. Dalam crunch, seringkali pegawai
tidak atau diberi sedikit kompensasi atas hasil lemburnya itu. Hal ini banyak
yang berpendapat sebagai alasan orang keluar dari industri game. Tapi banyak
juga pengembang game yang menikmati proses crunch ini sebagai proses
penyempurnaan game buatan mereka.